Ditulis Oleh ; Sri Mulyanih
Ulin adalah seekor ulat kecil yang lucu menggemaskan dan sangat lincah namun ia memiliki kebiasaan buruk yaitu memekan dan merusak daun-daun yang baru saja mau tumbuh. Ia tidak disukai oleh tanaman dan bunga-bunga. Suatu hari ia melihat seekor kupu-kupu yang sangat cantik namanya Kupin. Kupin memiliki sayap yang lebar dengan warna-warni dan motif yang sangat menarik. Ulin ingin seperti Kupin. Ia ingin memiliki pesona dan sayap yang menarik dan ia juga ingin disukai oleh tanaman dan bunga bunga di taman.
Pagi yang indah saat mentari mmancarkan sinarnya yang sangat cerah menyapa semua makhluk yang ada di bumi.
“Selamat pagi bunga-bunga cantik semoga hari ini kalian semua ceria dan segar ya!” ucap sang Mentari pagi.
“Selamat pagi sang surya balas burung-burung yang sedang bertengger di atas dahan dengan kicauannya yang sangat merdu.
“Selamat pagi juga sang surya yang sangat baik. Engkau selalu memberikan energi untuk kami.” Balas bunga-bunga dan tanaman yang ada di taman.
“Aku juga senang mendapat sinar yang menyegarkan di pagi yang cerah ini,” sambut Ulin ulat kecil yang lincah.
Tapi keceriaan bunga-bunga dan tanaman yang mulai menumbuhkan daun-daun mudanya terkejut ketika mendengar ucapan yang dilontarkan oleh Ulin. Mereka ketakutan mendengar suara Ulin. Ternyata kehadiran Ulin tak disukai oleh tanaman dan bunga-bunga. Daun-daun yang baru mulai tumbuh sering dimakan oleh Ulin. Tanaman yang baru menampakkan bakal bunga juga habis daunnya di makan oleh Ulin sehingga tanaman bunga tidak lagi bisa memasak makanan untuk pertumbuhan tanaman dan bunga-bunga yang cantik.
“Ulin … sebaiknya kamu tidak di taman ini!” ucap burung pipit yang sejak tadi memperhatikan ketakutan bunga-bunga dan tanaman yang ada di taman.
“Mengapa aku tidak boleh di taman ini? Aku juga ingin hidup bahagia bersama bunga-bunga, tanaman dan hewan-hewan lain yang ada di taman ini.”
“Tapi kamu sudah mengganggu kehidupan tanaman dan bunga-bunga yang ada di taman ini. Kamu terlalu rakus makan daun-daun yang ada di tangkai tanaman. Sampai daun-daun itu rusak dan habis.”
“Kasihan tanaman di taman ini tidak dapat lagi tumbuh subur dan tidak dapat memasak makanannya di daun karena daunnya telah kau rusak.”
Ketika burung pipit menegur Ulin tiba-tiba datang Kupin. Kupin adalah seekor kupu-kupu yang cantik dan pintar. Kupin pun menambahkan menasihati Ulin.
“Ulin, Aku juga dulu seekor ulat bulu yang dijauhi oleh makhluk-makhluk lainnya, karena aku menimbulkan gatal yang sangat mengganggu makhluk lainnya. Tapi aku berusaha untuk menjadi ulat yang baik dan aku belajar dan bertanya agar aku disukai oleh tanaman dan hewan-hewan lainnya.”
“Ternyata aku harus mengurangi makanku. Aku harus berpuasa dan mengurung diri dalam kepompong dari situlah aku dapat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik .”
Setelah mendengar penjelasan dari Kupin. Akhirnya Ulin melakukan anjuran yang disampaikan oleh Kupin. Ulin berpuasa, ulin juga berdiam diri di atas ranting hingga badannya terbungkus oleh kepompong. Setelah beberapa minggu akhirnya Ulin dapat ke luar dari kepompong dan menjadi seekor kupu-kupu yang cantik.
Kini Ulin tidak hanya cantik dari penampilannya. Ia menjadi hewan yang disukai oleh bunga-bunga karena dapat membantu penyerbukan. Ulin senang sekali berkat usaha yang keras dan nasihat dari hewan lain Ulin menjadi kupu-kupu cantik yang dikagumi. ***