Ditulis oleh ; Nurul Qodriyah R, S.Pd.
Waktu istirahat tiba-tiba si Amin melihat Dudi makan makanan yang ada bungkusnya setelah makan dia membuang seenaknya. Dengan lembut Amin menegur, “Hai Dudi bukannya ada tong sampah di sekitar kamu duduk. Jangan begitu kasihan Pak Mamad yang membersihkan halaman. Kita tahu akibat apa yang terjadi jika lingkungan kita kotor. Coba bayangkan kalau banyak anak yang seenaknya membuang sampah sebarangan bau busuk dan kondisi lingkungan tidak sehat. Bisa jadi kita akan terserang penyakit.”
Tiba-tiba ibu guru Sinta melewati kedua anak tersebut, Amin pun melaporkan sikap Dudi yang membuang sampah sebarangan.
“Kenapa kamu masih suka buang sampah bukan pada tempatnya?”
“Maaf bu saya salah,” jawab Amin
“Janji ya jangan buang sampah sebarangan, ayo katakana pada dirimu sendiri mulai hari ini Dudi akan menjaga lingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat.”
“Anak-anakku pernah Ibu melihat langsung waktu Ibu pergi ke kota melihat ada orang membuang sampah plastik keluar kaca jendela mobil saat mobil melaju Ada juga peringatan keras Jangan buang sampah di sini. Nah, itu tandanya kita harus patuh pada peraturan yang mengajak kita untuk ingat tentang akibatnya tindakan yang salah. Tentunya kita bisa memilih mana jawaban yang benar mana yang tidak boleh dilakukan. Oleh karena itu tolong bersikaplah yang baik agar kita juga diperlakukan baik oleh orang lain. Ciptakan budaya bersih. Karena kebersihan Sebagian daripada iman.” ***