Ditulis oleh ; Eis Siti Soeniarsih
Nola sudah duduk di kelas B Paud Gembira. Anak yang periang dan rendah hati mau berbagi dan sudah mau berusaha menepati janji. Mengapa demikian? Karena berteman baik dan bersahabat itu indah. Hingga suatu hari yang lalu. Hari ini, Rabu. Hari berlomba mewarnai di Aula Kelurahan.
“Hehehe … aku lah juaranya!”
“Pensilku, mahal! Belinya di mall!” teriak Nola.
“Hei, Nola! Kembalikan pensil dan rautanku!” tukas Wulan.
Wulan menagih janji Nola yang hari ini mau mengembalikannya. Tetapi nihilcNola hanya berlalu begitu saja. Wulan kecewa kepada Nola. Di depan Aula anak-anak berbaris, siap mengikuti lomba mewarnai. Setelah duduk rapi, anak-anak diperkenankan berdoa terlebih dahulu. Ketika lembar mewarnai dibagikan, Wulan, Sonia dan teman-teman lainnya langsung mengambil pensil warnanya masing-masing. Mewarnai sebaik mungkin.
Apa yang terjadi Nola banyak gerak dan terlihat jelas tidak nyaman. Gerak geriknya menarik Bu guru pengawas lomba. Wajah Nola memerah dan matanya mulai berkaca-kaca. Ternyata Nola tidak membawa pensil warnanya. Tangisannya meledak membuat semua peserta terkejut. Tangisan Nola berhenti setelah Bu Guru menenangkannya bahkan Sonia dan Wulan meminjamkan pensil warnanya.
Akhirnya Nola minta maaf kepada Sonia dan Wulan dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Begitu pula Nola akan memperhatikan nasihat Bunda di rumah. Bagi Nola mempunyai teman dan sahabat itu sangat penting dan indah. Jangan sampai diabaikan. ***