Ditulis Oleh : Evi Sofia
Anisa tidak menyangka hasilnya akan seburuk ini. Bagaimana bisa namanya tidak ada dalam daftar nama peserta yang lolos untuk mengikuti babak selanjutnya.
“Bagaimana bisa? Aku kan cerdas, aku adalah bintang kelas. Setiap tahun selalu begitu, tetapi sekarang? sedih sekali!” keluhnya dalam hati.
“Bagaimana mungkin?”
“Ibu … Ibu!” Anisa berteriak memanggil Ibunya begitu sampai rumah. Sepatu dan tas sekolahnya langsung dia letakkan di ruang tamu, dan berlari ke ruang makan mencari ibunya.
“Anisa, kamu tidak apa-apa?” ibunya bertanya kaget karena dipanggil dengan suara keras oleh putri bungsunya.]
Anisa langsung menceritakan kepada ibunya bahwa dia telah gagal untuk mengikuti Kompetisi Siswa Teladan Berprestasi Tingkat Nasional mewakili daerahnya.
“Kami bangga Anisa sudah menjadi salah satu yang terpilih bisa dinominasikan sampai pada Babak Penyisihan. Jika sekarang tidak masuk Babak selanjutnya, tidak apa-apa! Harus tetap semangat dan tegar! Jadikan ini untuk Pelajaran di masa yang akan datang!” nasihat ibunya. ***