Ditulis oleh: Hikmah Rizki Amaliyah
Buka puasa bersama anak yatim piatu adalah wujud dari kasih sayang. Membahagiakan serta menyenangkan mereka adalah suatu perilaku yang terpuji.
Seperti biasa, di minggu kedua bulan Ramadan, Bunda Gathan selalu sibuk menyiapkan parsel hadiah untuk anak yatim piatu. Bunda Gathan aktif mengikuti kegiatan sosial yang dilakukan oleh Masjid Al-Iman.
“Hmm … beras, minyak, kecap, mie instan, saus, telur, tas ransel, buku, dan pensil, sudah. Kurang apalagi, ya? Oh iya, sajadah dan mukena anak belum dimasukkan.”
Melihat bundanya kerepotan, Gathan pun menawarkan diri untuk ikut membantu menyiapkan parsel.
“Bunda sedang apa? Sini Gathan bantu, Bun?”
“Masyaallah, terima kasih banyak anak salehnya Bunda. Bunda sedang menyiapkan parsel hadiah untuk teman-teman spesialnya Gathan. Besok ikut Bunda ke Masjid Al-Iman ya, Sayang. Ada buka puasa bersama!” ajak Bunda.
Keesokan harinya, selepas bakda salat Asar, Bunda dan Gathan menuju ke Masjid Al-Iman. Gathan yang baru pertama kali mengikuti kegiatan sosial bundanya, merasa keheranan karena banyak anak kecil yang berada di dalam aula masjid. Banyak pertanyaan di dalam hati Gathan yang ingin ditanyakan kepada bundanya.
“Bunda, anak-anak itu siapa? Terus, kenapa kita harus buka puasa bersama mereka?” Bunda menjelaskan bahwa mereka adalah tamu-tamu Allah. Tamu spesial yang harus kita beri perhatian dan kasih sayang. Mereka tidak memiliki Ayah maupun Ibu. Buka puasa bersama anak yatim piatu adalah wujud dari kasih sayang. Membahagiakan serta menyenangkan mereka adalah suatu perilaku yang terpuji dan perilaku yang sangat mulia di hadapan Allah. ***