Ditulis Oleh: Seliweliani
“Bahagia itu akan hadir jika dalam satu keluarga saling memahami dengan penuh rasa kasih sayang.”
Fathia dan Amira adalah anak yatim. Sejak ayahnya meninggal dunia, ibunya berusaha sabar dan bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka dengan menerima pesanan kue. Sejak saat itu pula, Ibu mulai kurang perhatian kepada Fathia dan Amira. Sebagai anak tertua, Fathia sangat memahami ibunya. Di waktu luang, Fathia selalu membantu ibunya memasukkan pesanan kue ke dalam dus.
Namun, Amira masih belum bisa menerima keadaan. Dia marah dan kecewa jika ibunya tidak mau menemaninya belajar. Ibu pun terlihat sedih melihat sikap Amira. Fathia merasa kasihan kepada Ibu dan Amira. Lalu Fathia berusaha membujuk Amira untuk belajar bersamanya. Dia juga meyakinkan Amira bahwa Ibu sibuk membuat kue untuk menghasilkan uang agar mereka bisa makan dan melanjutkan sekolah.
Pada awalnya, Amira tidak mau peduli. Namun, dengan penuh
kesabaran, Fathia menasihati Amira dengan penuh kasih sayang
dan berusaha mengajaknya membantu pekerjaan Ibu. Fathia sangat menyayangi Ibu dan Amira.
Seiring waktu, Amira kini sudah mulai mandiri dan ikut membantu Ibu. Kulihat wajah Ibu berseri-seri. Begitu juga dengan Amira, dia sudah mulai memahami pekerjaan Ibu. Dia merasa bahagia karena sudah mampu membantu Ibu.
“Ibu bangga mempunyai anak-anak cantik dan salihah seperti kalian,” kata Ibu.
“Aku juga bangga mempunyai Ibu yang hebat, semoga Ibu selalu sehat,” kata Amira.
Mendengar perkataan mereka, Fathia merasakan kebahagiaan Ibu dan Amira. Fathia yakin kebahagiaan ini akan selalu ada dalam keluarganya. ***