DiTulis Oleh: Nensih Kusliawati
Tidak boleh berkata kasar kepada siapa pun.
Sore ini udara cerah. Seperti biasa, Kenza dan teman-teman bermain bersama di tanah lapang.
“Eya, kita main ke tanah lapang, yuk!” ajak Kenza kepada Eya. Eya adalah salah satu sahabat Kenza. Mereka duduk di kelas 4 SD.
Kenza dan Eya berjalan bersama menuju tanah lapang. Mereka terlihat bahagia sekali. Di tanah lapang, mereka bertemu dengan temanteman lainnya, ada Nabila, Biano, Almira, dan Sakha.
Sementara anak laki-laki bermain layanglayang, Kenza dengan teman perempuan duduk di pinggir lapangan.
“Nabila, liat deh WhatsApp grup kelas kita! Lagi ramai tuh!”
“Sepertinya, Bryan berkata kasar lagi kepada Keanu,” jawab Kenza.
“Bryan mengatakan Keanu bodoh di WhatsApp grup kelas,” ujar Eya.
“Kasihan Keanu, Bryan suka bicara seperti itu, di WhatsApp grup lagi,” ucap Kenza.
“Teman-teman, pulang! Hari sudah gelap.” Biano mengajak
mereka pulang.
Esok harinya, ketika Kenza dan Eya sedang bermain, tiba-tiba Bryan menghampiri.
“Kenza, kamu jahat!” ujar Bryan, “maksud kamu di WhatsApp grup apa? Berani-beraninya kamu menasihati aku!”
“Oh, itu. Aku hanya mengingatkan kamu untuk tidak berkata kasar kepada siapa pun. Memang kamu mau dibilang bodoh?” kata Kenza kepada Bryan.
“Bryan, kemarin kan kita diajarkan oleh Umi untuk saling mengingatkan dalam kebaikan,” lanjut Kenza.
Akhirnya Bryan pun meminta maaf kepada Keanu dan berjanji tidak akan berkata kasar lagi. ***