Ditulis Oleh: Ita Masitoh, S.Ag, M.Pd.I.
Malam ini, sebagai pengantar tidur, Ibu menceritakan kisah Zainab binti Ali bin Abi Thalib atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sayyidah Zainab Al Kubra.
Zainab adalah anak ke-3 dari Fatimah binti Rasulullah dan Ali bin Abi Thalib, lahir pada 5 Jumadil Awal, 5 tahun sebelum Rasulullah wafat. Zainab tumbuh dan besar dalam lingkungan kehidupan yang mulia. Ia memperoleh bimbingan langsung dari kakek dan neneknya (Nabi Muhammad dan Sayyidah Khadijah).
Zainab suka belajar dan rajin beribadah sehingga memiliki ilmu pengetahuan yang luas. Berkat kecerdasannya, ia dijuluki sebagai Aqilah Bani Hasyim atau perempuan cerdas dari Bani Hasyim. Bahkan, saudara dan orang tuanya sering bertanya kepadanya saat menghadapi persoalan yang cukup sulit.
Zainab mewarisi kebaikan, kelembutan hati, dan pengorbanan dari ibunya, Sayyidah Fatimah. Sementara keberanian, kepahlawanan, dan kefasihannya dalam berbicara mengikuti ayahnya, Sayyidina Ali.
Keberanian dan dukungannya terhadap Husain, kakaknya, yang syahid di medan Karbala dan melindungi seluruh keluarganya ketika mereka dipenjara oleh Dinasti Umayyah. Ketegarannya menghadapi berbagai kesulitan dan musibah saat itu membuatnya terkenal dengan gelar Ar Radhiyah bil Qadri wal Qadha, yaitu rida atas ketentuan qada dan kadar Ilahi.
Zainab wafat pada usia 65 tahun dan dikuburkan di Qanathir As-Siba’, Mesir. ***