Ditulis Oleh: Hj. Siti Chofifah, S.Pd.I.
Niat bersungguh-sungguh untuk ibadah haji dengan membuat tabungan haji.”
Di ruang tamu yang tertata rapi, ada sebuah bingkai besar yang terpasang dengan indah. Inara selalu memandangi bingkai tersebut setiap melewatinya.
“Bunda, Ka’bah ini bagus sekali. Inara ingin pergi ke sana.”
“Masyaallah, senang sekali Bunda mendengarnya. Niat yang sangat baik, Nak,” jawab Bunda.
“Jauh dan mahal ya, Bun?” Inara bertanya.
“Iya, perjalanannya sampai 9 jam jika naik pesawat karena berada di Kota Suci Makkah.” Bunda menjelaskan.
“Kak Via, sini deh!” panggil Inara sambil menarik
tangan kakaknya untuk melihat gambar Ka’bah
yang indah.
“Kita pergi haji bersama yuk, Kak!” tambah Inara.
“Masyaallah, Kakak ingin sekali. Doakan kami ya, Ayah, Bunda,” ucap Kak Via.
“Iya, Ayah dan Bunda akan selalu berdoa untuk anak yang salihah. Insyaallah, bisa berhaji ke Kota Suci Makkah,” kata Ayah.
“Amin ya Rabbal Alamin.” Inara dan Kak Via mengaminkan doa Ayah.
“Nah, mulai sekarang kalian harus membuat tabungan haji. Sisihkan dari uang jajan kalian,” kata Bunda.
“Baik, Bunda. Kami setuju!” jawab Kak Via dan Inara bersamaan sambil melompat gembira.
“Bagaimana bacaan Talbiyahnya, Ayah? Ajarkan kami,” kata Inara penuh semangat.
Ayah pun mengajarkannya, Kak Via dan Inara mengikutinya, “Labbaykallahumma labbayk, labbayka la syarika laka labbayk. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk. La syarika lak.”
Setiap hari, Kak Via dan Inara selalu mengulanginya dan terus semangat menabung untuk berhaji. ***