Ditulis Oleh: Iing Felicia
Genap setahun Abi menabung untuk membeli sepeda baru impiannya.
Abi terbiasa disiplin menggunakan uang jajan yang diberikan ayah dan ibu setiap hari. Ia menyisihkan separuhnya untuk ditabung. Abi pun dengan bijak menggunakannya untuk keperluan yang dibutuhkan.
“Bu, Abi pecahkan celengan ayam ini ya!” seraya memperlihatkan celengannya.
“Apakah menurutmu sudah cukup untuk membeli sepeda yang kamu mau?” tanya ibu penasaran.
“Semoga, Bu. Soalnya Abi ingin sekali bersepeda ke sekolah seperti Dio.”
“Seratus, dua ratus, delapan ratus ribu Bu, totalnya. Masih kurang dua ratus ribu lagi,” ujar Abi kecewa.
Melihat kesedihan Abi, Ibu memeluknya dan berkata, “Karena kamu selama ini pandai mengelola uang jajanmu, nanti kurangnya ibu yang akan tambahkan.”
“Terima kasih Bu,” ucap Abi dengan mata berbinar. ***