Ditulis Oleh: Siti Muamaroh
Di hari Minggu yang cerah, Fidzan, Dita, dan Shakila bermain bersama di rumah Dita.
“Ayo kita main kejar-kejaran di samping rumahku,” kata Dita.
“Ayo-ayo,” jawab Fidzan dan Shakila bersamaan.
Di samping rumah Dita ada parit yang airnya kotor sekali, tetapi di parit itu banyak ikan kecil-kecil. Shakila dan Fidzan saling kejar-kejaran. Dita sukanya berlari di pinggir parit.
“Dita, jangan berlari di pinggir, nanti kamu jatuh ke parit loh,” nasihat Fidzan kepada Dita.
“Tidak apa-apa, Fidzan,” jawab Dita.
Dita tidak mendengarkan nasihat Fidzan, dia tetap berlarian di pinggir parit.
Tak lama kemudian terdengar “byurr …”
“Tolong-tolong, aku kecebur di parit,” teriak Dita minta tolong. Fidzan dan Shakila berlari menuju parit dan mencari Dita.
Dita kecebur ke parit, muka, badan, serta bajunya kotor semua dan bau sekali.
Fidzan dan Shakila segera menolong, Dita menangis dan menyesal.
“Maaf ya Fidzan dan Shakila, aku tadi tidak mendengarkan nasihatmu.” ***