Ditulis Oleh: Rinda Dwiguslita
Jerry menatap gasing yang ada di tangannya. Benda itu terbelah menjadi dua bagian yang tidak sama. Gangsing itu terbelah karena lemparan Kamel yang sangat keras sehingga gasing itu hancur menabrak tembok sekolah dengan sangat keras.
Kamel yang melihat gasing Jerry yang pecah hanya mampu menatap dengan perasaan yang bersalah. Dia tahu betapa sulitnya Jerry mendapatkan mainan gasing itu. Dia harus menabung untuk mendapatkan benda kesayangannya itu.
“Maafkan aku Jer, aku tidak sengaja,” ucap Kamel tertunduk. Sekali lagi Jerry menatap gasingnya.
“Mainan bisa kamu dapatkan kapan saja dan kamu bisa memainkannya di mana saja, tapi persahabatan atau teman yang benar-benar teman sulit kamu dapatkan, maka hendaklah selalu berbuat baik dan memafkan kesalahan teman,” terngiang ucapan kakeknya,
Jerry menatap Kamel dan tersenyum.
“Gak apa-apa Mel … Aku tahu kamu tidak sengaja memecahkan gasingku,” kata Jerry menyimpan gasingnya ke dalam tas.
“Sekali lagi aku minta maaf,” kata Kamel sambil menyodorkan tangannya mengajak bersalaman.
Jerry masih dengan tersenyum menyambut tangan Kamel. Melihat senyum Jerry, Kamel pun ikut tersenyum. ***