Ditulis Oleh: Ridha Muslimah Sacha
Rudi, Rasyid, dan Arman bermain bola di halaman belakang rumah Fauzan. Setelah hampir satu jam lamanya bermain, mereka memutuskan beristirahat.
Mereka langsung menuju ruang tengah. Mereka menikmati pisang goreng dan sirup segar yang disediakan Bunda Rahman. Mereka makan sambil menonton tayangan televisi. Dalam tayangan tersebut, mereka melihat raja dan permaisuri kerajaan sedang makan dengan menggunakan perabotan dari emas.
“Wah, asyik juga kalau kita makan menggunakan piring emas. Serasa jadi orang raja,” ujar Rasyid.
“Orang-orang jadi takjub sama kita. Perabotannya mahal dan mewah dari emas,” tukas Arman.
“Tapi ternyata, kita enggak boleh lho pakai perabotan dari emas dan perak,” sahut Fauzan. Rasyid, Rudi, dan Arman mengerutkan dahi,
“Memangnya kenapa?”
“Itu perintah Rasulullah. Kita memang mesti menghindari memakai peralatan dari emas dan perak untuk makan dan minum walaupun kelihatan indah dan mewah. Alasannya, tentu untuk menghindari rasa angkuh atau sombong orang yang menggunakannya,” jelas Ayah yang kebetulan sedang menonton juga.
“Rudi membayangkan, orang miskin yang susah mencari makan jadi sedih melihat kemewahan kayak gitu,” sambung Rudi.
“Benar, Nak. Makanya Islam melarang penggunaannya,” lanjut Ayah. ***