Ditulis Oleh: Hasruliza, S.Pd.
Pertempuran sangat dahsyat terjadi. TNI dan polisi terus menembak sasaran, Andi takut ada peluru nyasar. Dia memperhatikan dengan saksama, sepertinya tidak asing. Ternyata mainannya benar benar hidup.
“Serang … serang … itu musuh kita, dia tidak menyimpan kita dengan baik,” lantang suara komandan.
Andi baru mengerti ternyata sekumpulan mainan itu sedang menyerangnya. Meraka marah tidak dijaga dengan baik, Andi ketakutan, senapan dibidik ke arahnya. Andi kaget terbangun dari tidurnya, rupanya mimpi.
“Andi … kamu mimpi buruk ya?”
Ternyata ada Ibu di situ yang sedari tadi membereskan mainan Andi yang berserakan.
“Iya … Andi mimpi diserang mainan Bu,” cerita Andi.
“Hmm … artinya mereka minta dirapikan, kalau sudah selesai bermain. Andi akan selalu mimpi buruk kalau tidur dalam keadaan kamar yang berantakan, paham?” kata Ibu sambil mengelus rambutnya.
“Baik, Bu … mulai sekarang Andi akan membereskan mainan sendiri.”
Andi bangun dan memasukkan mainannya ke dalam boks mainan.
“Aku bisa membereskan mainan sendiri,” ujar Andi dalam hatinya sambil tersenyum pada Ibu. ***