Ditulis Oleh: Lilis Isna
Hasna menutup pintu dengan sangat hati-hati agar tidak menimbulkan suara berisik. Tiba-tiba dari balik pintu, “Dor! Hahaha, hayo dari mana Kakak pulang jam segini,” celoteh Zaki adiknya.
“Ih Ade ngagetin aja, sssttt … jangan berisik,” kata Hasna.
Zaki menarik tangan kakaknya ke ruang makan, “Ummi, ini Kakak baru pulang hihi …”
Hasna sedikit menunduk kemudian duduk di samping umminya.
“Maaf Ummi, Hasna …” katanya terbata-bata.
“Dari mana, Sayang? Sudah mau magrib lho?” tanya Ummi.
“Ummi, tadi Zahra ngajak ke rumahnya mau curhat, Hasna enggak bisa menolak, kelihatannya sedih.”
“Zahra kenapa sayang?” tanya Ummi.
“Maaf Ummi, Hasna enggak bisa cerita karena sudah janji menjaga rahasianya.”
“Iiih kakak, masa ngga mau jujur ditanya Ummi,” kata Zaki menyela.
“Iya, Sayang, enggak apa, lain kali bilang dulu ya,” ucap Ummi tersenyum.
“Ummi enggak ingin tahu Kak Zahra curhat apa?” celoteh Zaki.
“Enggak, Sayang, karena tidak boleh menceritakan apa yang menjadi rahasia orang lain. Itu artinya Kakak menjaga Amanah.” ***