Ditulis Oleh: Sebastian Noah Sinartio
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Ayas. Meskipun di lingkungan yang terpencil, tekadnya untuk menjadi programmer andal tak tergoyahkan. Setiap hari, ia belajar melalui buku-buku dan sumber daring di internet.
Pagi-pagi, Ayas bangkit dan berlari ke bukit kecil tempat ia mendapatkan sinyal internet. Meskipun sering kali lambat dan tak stabil, kekurangan itu tak pernah menghentikannya. Ia belajar tentang bahasa pemrograman, algoritma, dan pengembangan aplikasi. Kegigihan dan semangatnya menular kepada teman-teman sepermainannya, yang akhirnya turut bergabung dalam petualangan coding. Suatu hari, desa mereka terkena musibah banjir yang menghancurkan sebagian besar rumah dan ladang. Ayas dan teman-temannya tak tinggal diam. Mereka merancang sebuah platform untuk menggalang dana bagi para korban banjir. Dengan pengetahuan pemrograman yang mereka miliki, mereka berhasil menciptakan situs web yang memungkinkan orang dari seluruh dunia untuk berkontribusi.
Kesuksesan platform tersebut bukan hanya berarti bantuan bagi para korban banjir, melainkan juga menjadi inspirasi bagi desa mereka. Ayas dan timnya membuktikan bahwa dengan semangat dan ilmu yang diperoleh, mereka dapat memberikan dampak positif pada dunia. Kini desa mereka telah berkembang menjadi pusat teknologi kecil yang mampu mengatasi tantangan dengan kreativitas dan pengetahuan yang mereka miliki. ***