Ditulis Oleh: Muliyani Rosanthi
Di hari Kamis yang cerah, Amel dan Sofia bermain di halaman sekolah saat Istirahat.
“Mel … kita jajan Yuk!” ajak Sofia kepada Amel.
“Ayuk!” jawab Amel bersemangat.
“Waah … uang jajanmu bayak juga Sof?” kata Amel penasaran melihat Soa menyimpan sisa uang jajannya di dompet.
“Oh … ini bukan uang jajanku lagi kok,” jawab Sofia sambil tersenyum.
“Lho … kok begitu, itu kan uangmu,” kata Amel heran.
“Iya, karena tiap hari Aku selalu sisihkan kembalian uang jajan buat infak hari Jumat. Jadi uang ini bukan uangku lagi,” terang Sofia.
“Oo … begitu, wah … jadi selama ini kamu infak dari sisa uang jajanmu?” tanya Amel kagum.
“Iya … jadi enggak perlu minta Bunda untuk uang infaq tiap Jumat.”
“Wah … aku juga mau menyisihkan uang jajanku setiap hari deh biar bisa Infaq dengan uang sendiri,” kata Amel gembira.
Akhirnya Sofia dan Amel bersepakat untuk saling mengingatkan untuk menyisihkan uang sakunya setiap hari agar bisa berinfak dengan uang sendiri. ***