Ditulis oleh: Citra Pangestuti Lestari
“Orang yang membaca
Al-Qur’an dengan terbatabata kesulitan, serta
kesukaran dalam
membacanya, akan
memperoleh dua pahala.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
Selepas salat Tarawih, Arfa belajar membaca buku Iqra bersama Umi. “Fii jidihaa …” Arfa mencoba membaca huruf-huruf pada lembaran buku Iqra.
“Ji-nya panjang, Nak,” Umi mengoreksi bacaan Arfa.
Arfa mengulangi kembali, “Fii jiidiihaa …” “Maaf, di tidak dibaca panjang. Diulangi ya!” pinta Umi.
Arfa membuang napas, “Susah!” Arfa terdiam, tidak mau melanjutkan membaca.
Umi tersenyum, lalu berkata, “Rasulullah bersabda, orang yang membaca Al-Qur’an dan ia pandai membacanya, ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi suci.”
“Tapi susah, Mi,” keluh Arfa.
Umi tersenyum lagi. “Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, tetapi ia terbatabata kesulitan, serta kesukaran dalam membacanya, ia akan memperoleh dua pahala. Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim,” lanjut Umi.
“Kalau Arfa masih terbata-bata membacanya, Arfa dapat pahala juga?” tanya Arfa.
“Tentu saja,” jawab Umi. “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan dan satu kebaikan itu dibalas sepuluh kali lipat. Apalagi di bulan Ramadan, pahalanya dilipatgandakan lagi oleh Allah. Banyaaak …”
Arfa menyimak penjelasan Umi, lalu berseru, “Arfa ingin lancar membaca AlQur’an. Arfa ingin dapat banyak pahala!”
“Kalau begitu, Arfa harus semangat belajar Iqra,” tutur Umi.
“Iya, iya … Arfa semangat belajar Iqra. Ayo Mi, Arfa mau baca Iqra lagi!” pinta Arfa. Arfa kembali belajar Iqra bersama Umi dengan
penuh semangat. ***