Ditulis Oleh: Chury Zenaka
“Salwa malas ke sekolah. Salwa mau menunggu Ibu! Hik hik hik ….” Salwa menangis.
“Belajarlah mandiri Sayang! Ibu sedang diberi cobaan oleh Allah. Kata Pak Dokter, Ibu harus istirahat di rumah sampai kesehatannya pulih.” Ayah menasihati.
“Salwa mau sama Ibu! Hik hik hik ….” Salwa masih menangis.
“Salwa sayang Ibu?” Ibu membujuk.
“Tentu saja!” jawab Salwa.
“Mintalah pertolongan Allah dengan sabar dan salat. Jadilah anak salihah. Bersabarlah menunggu kesembuhan Ibu. Rajin sekolah, salat, dan berdoa meminta pertolongan Allah untuk kesembuhan Ibu,” nasihat Ibu.
“Iya Ibu, Salwa tak menangis lagi. Salwa akan rajin sekolah dan mendoakan Ibu.” Salwa mencium pipi Ibu.
“Kita rawat Ibu sama-sama ya Sayang, biar cepat sembuh,” ajak Ayah.
“Baik, Ayah,” jawab Salwa. ***