Ditulis Oleh: Alif Waliyati, S.Pd.
Selepas magrib, Husna meminta Ayah menyimak mengajinya, Ustadzah Annisa berpesan supaya ia mengulang mengaji di rumah.
“Yah, ayo simak aku mengaji, Ustadzah Annisa bilang aku masih mengulang halaman ini, habis sulit sih,” kata Husna.
“Baiklah … ayo mana Al-Qur’annya, pasti kamu bisa,” jawab Ayah bersemangat.
“Ini lho, halaman ini aku diulang berkali-kali, aku bosan, pindah halaman saja,” gerutu Husna.
Dengan sabar Ayah menyimak bacaan Fatih, makhroj huruf dan tajwidnya memang harus di baca dengan benar. Sulit, tapi jika belajar terus dengan sabar pasti akan bisa dan benar.
“Nah kan, Yah, aku susah dihuruf ini, diulang-ulang terus,” keluh Husna.
“Sabar Nak, Husna memang masih ada cedalnya sedikit, ustadzah mengira Husna belum pas bunyi hurufnya, terus dicoba, jangan menyerah, pasti kamu bisa,” kata Ayah memberi semangat.
“Baik Ayah, aku akan terus mengaji Al-Qur’an dengan semangat dan benar, Ayah mau kan selalu ngajari aku!” pinta Husna.
“Oh tentu,” jawab Ayah. ***