Ditulis Oleh: Dyah Sarie Endah
Sejak sandalnya dihilangkan Dodit, Rizki jadi membencinya. Dia tidak mau lagi berdekatan dengan Dodit. Padahal sebelumnya, Rizki begitu akrab dengannya. Saat hendak ke kantin, dia melihat Dodit sedang duduk termenung. Karena masih kesal, dia sengaja memalingkan wajahnya. Tetapi hatinya tidak tega, sehingga akhirnya dia menyapa Dodit.
“Hei, kenapa bersedih?” tanya Rizki.
“Ibuku sedang sakit,” ucap Dodit.
“Semoga ibumu lekas sembuh,” ucap Rizki.
“Terima kasih, tetapi ibuku tidak mau berobat, bagaimana bisa sembuh,” jawab Dodit cemas.
Permasalahan ini lalu Rizki ceritakan kepada guru kelasnya. Bu Ratna lalu memberikan ide untuk menengok ibunya Dodit siang ini, bersama seluruh teman satu kelas. Tak lupa Bu Ratna juga akan mengajak dokter puskesmas.
Sesudah diperiksa dokter, ibunya Dodit diberi obat dan diminta untuk istirahat. Betapa gembira Dodit, dia bersyukur mempunyai teman-teman yang baik, terutama Rizki, padahal dia suka jahil kepadanya. Dia juga bersyukur Ibu Guru banyak membantunya. ***