Ditulis oleh: Nini Agisni
Di sekolah ada koperasi tempat anak-anak membeli makanan yang dijaga dan dilayani oleh Pak Ikhsan. Dari mulai hari Senin sampai Jumat anak-anak banyak yang jajan. Tiba-tiba Pak Ikhsan masuk kelas memberitahukan secara perlahan, ada anak yang mengambil makanan secara diam-diam tetapi tidak membayar. Bu guru terkejut atas pemberitahuan Pak Ikhsan.
Keesokan harinya setelah bel istirahat berbunyi, Bu guru memanggil dua anak yang sudah diberitahu Pak Ikhsan.
“Helmi dan Anwar coba ke sini, Ibu ingin tanya kalian kemarin dari koperasi ya? Apa yang sudah dibeli?”
“Ibu maaf kemarin saya disuruh Anwar untuk mengambil makanan secara diam-diam, setelah itu dimakan berdua,” kata Helmi.
“Mengapa Helmi lakukan? Itu kan perbuatan tidak baik namanya mencuri. Memang kamu sering melakukan perbuatan itu?”
“Belum pernah Bu, baru satu kali habis saya dipaksa untuk mengambil,” jawab Helmi.
“Lain kali kalau disuruh berbuat seperti itu jangan dilakukan dan Anwar lain kali tidak boleh ya menyuruh teman melakukan hal yang tidak baik,” ujar Bu Guru.
“Iya, Bu maaf uang jajan saya sudah habis,” sahut Anwar.
“Memangnya di kasih uang jajan berapa sama orang tuamu?”
“Hanya 5000 Bu, saya ingin sekali beli makanan itu.”
Sebetulnya Helmi dan Anwar dua anak yang baik mereka bersabat dan selalu berkata jujur. Pernah Anwar berkata kepada Helmi saya lupa membawa uang jajan, boleh tidak saya pinjam dulu, besok hari saya ganti. Kata Helmi boleh kita kan sahabat harus jujur kalau tidak ada uang.
Akhirnya Helmi meminjamkan uangnya untuk Anwar. Sejak peristiwa itu Anwar tidak pernah melakukan perbuatan yang tidak baik dan selalu jujur dalam berkata dan bertindak, serta masih bersahabat sampai sekarang. ***