Ditulis Oleh: Thathit Manon Andini
Siang itu tidak seperti biasanya, Lita pulang sekolah dengan murung. Sambil membetulkan kaca mata pinknya, dia berkata.
“Kak, aku tadi tidak senang di sekolah.”
“Lo kenapa Dik?” selidikku.
“Enggak tahu Kak,” jawabnya sambil berlalu.
“Teman-teman semua cuek padaku, Kak,” kata Lita sambil berkaca-kaca.
Aku samperin Adik di tempat tidurnya. Lita rebahan, nampak kurang semangat.
“Adik tadi ngapain saja di sekolah, ada masalah dengan temankah, Dik?” tanyaku pelan-pelan.
“Coba diingat-ingat, Adik tadi ngomong apa sama teman Adik?” desakku.
“Oh iya Kak, aku ingat,” kata Lita terdengar ada keraguan untuk mengatakannya.
“Aku tadi ngatain Gendis, ‘Kamu kok gendut sih,’” jelas Lita.
“Nah Dik, sudah terjawab kan?” kataku serasa menemukan jawaban kalau ada apa-apa di sekolah.
“Maka, diperhatikan ya Dik, hati-hati ngomong sama teman,” lanjutku.
“Ngantain ‘gendut’ itu nggak baik lho Dik. Berkata baik kepada teman ya.”
“Baik Kak, akan kuperhatikan pesan Kakak,” jawab Lita. ***
Assalamualaikum…bacaan yang memotivasi, kelihatan sederhana tapi mengandung makna yang sangat dalam….