Ditulis Oleh: Erdiwar
Setiap hari libur sekolah, sudah menjadi kebiasaan Athif, Rizky, Kiki, dan teman-teman lainnya menikmati pemandangan yang asri di lereng gunung. Jalan yang mendaki membuat suasana semakin seru untuk menikmati indahnya pemandangan.
Pagi itu, Athif terasa malas untuk bangun dari tempat tidur. Beberapa waktu berselang, Rizky memanggil nama Athif.
“Athif …,” panggil Rizky.
Athif tidak memperdulikan panggilan Rizky. Mamak menghampiri Athif dan berkata, “Jangan begitu, Nak. Kalau tidak mau pergi, kasih tahu sama temannya.”
Akhirnya Athif mengikuti kata-kata Mamak, lalu menghampiri Rizky, Kiki, dan temannya. Entah apa yang mereka bicarakan, Mamak tidak mengetahuinya.
Tiba-tiba Athif menghampiri Mamak sambil berkata, “Mak, Athif main sepeda dengan Rizky, Kiki, dan teman-teman, ya.”
“Hati-hati!” sahut Mamak.
“Iya, Mak.”
Sambil mengayuh sepeda, Athif dan teman-teman menelusuri lereng gunung sambil menikmati indahnya pemandangan dan menghirup udara pagi. Tidak terasa sudah pukul 09.00 mereka masih bersepeda.
Kiki mengatakan, “Yuk, kita pulang!”
“Ayo …!” sahut Athif dan teman-temannya. ***