Ditulis Oleh: Carla Delvia Lembah
Setiba di pasar, Haatim dengan semangatnya berlari menuju ke penjual buah. Lalu berteriak.
“Abi ke sini, Abi ke sini!”
Sambil tersenyum, Abi menghampiri Haatim, lalu bertanya, “Haatim mau buah yang mana?”
Haatim sambil menunjuk, “Buah yang itu Abi, yang warnanya cokelat, bentuknya lonjong, itu buah apa namanya, Abi?”
“Buah yang mana?” kata Abi. Kemudian Abi mengangkat Haatim mengambil buah yang ditunjuknya itu.
“Yang ini, Abi,” ucap Haatim sambil memegang buah itu.
Abi jongkok sambil menatap wajah Haatim dan berucap, “Oh, ini buah salak namanya, enak rasanya, dan bisa untuk penguat daya ingat. Apakah Haatim mau?”
“Iya Abi, supaya daya ingat hafalan Al-Qur’an Haatim bisa lebih kuat lagi,” ucap Haatim dengan riang. ***