Ditulis Oleh : Radika Fauzia
Sore itu, Anam pulang bermain sambil terengah-engah. Ia duduk dan memegang dadanya.
“Kenapa dadaku berdetak cepat, ya?” tanyanya dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara lembut,” Hei, hati-hati! Jangan ditepuk-tepuk terus, aku lelah!”
Anam terkejut. “Siapa itu?”
“Aku jantungmu,” jawab suara itu dari dalam dada.” Aku yang berdetak terus setiap saat.”
“Setiap saat? Bahkan saat aku tidur?” tanya Anam penasaran.
“Iya, aku tidak pernah berhenti. Detakanku yang membuatmu tetap hidup, aku memompa darah dan menjaga tubuhmu bekerja.”
“Memompa darah? Untuk apa?” Anam terheran.
“Darah membawa Oksigen keseluruh tubuhmu dari kepala sampai kaki agar kamu tetap bisa beraktivitas.”
“Kalau begitu, kamu sangat penting,” kata Anam kagum.
“Betul, maka bantu Aku tetap sehat ya! Makan-makanan bergizi, dan rajin berolahraga,” pesan Jantung.
Anam mengangguk.
“Siap, Jantung! Mulai sekarang aku akan menjagamu baik-baik.” ***