Ditulis oleh: Ratna Muda Ningrum, M.Pd.
Anak yang hebat selalu
berdoa dengan meyakini
bahwa Allah Maha Hebat.
Fawwaz masih duduk di bangku TK. Saat tiba di rumah, wajahnya sangat kusut.
“Ma, Fawwaz tidak jadi juara,” keluh Fawwaz dengan nada kecewa.
Mama bertanya dengan lembut, “Fawwaz berdoa dulu tidak waktu mau lomba?”
“Berdoa, Ma. Minta sama Allah biar jadi juara. Ini pasti jurinya curang, Ma. Fawwaz kan di sekolah selalu jadi juara. Masa sekarang bisa kalah sama sekolah lain? Pokoknya Fawwaz harus jadi juara. Fawwaz harus tunjukkan bisa juara sampai ke tingkat nasional. Fawwaz kan hebat ya, Ma?” celoteh Fawwaz.
Dengan penuh rasa sayang, Mama menasihati Fawwaz agar berdoa dengan sungguh-sungguh, Fawwaz tidak boleh sombong. Mama juga mengingatkan untuk meminta keberkahan dari lomba yang Fawwaz ikuti. Fawwaz harus yakin bahwa Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Setiap mengakhiri doa, Fawwaz juga harus bertawakal dengan mengucapkan, La haula wa la quwwata ila billah.
Fawwaz melaksanakan semua saran Mama. Setiap akan mengikuti lomba, ia berdoa dengan sungguh-sungguh. Fawwaz tidak merasa paling hebat, ia meminta keberkahan dari lomba yang diikutinya. Masyaallah, Fawwaz sampai saat ini bukan hanya mencapai prestasi tingkat nasional, tetapi ia juga meraih prestasi hingga tingkat internasional.
Fawwaz membuktikan bahwa berdoa harus seperti yang dicontohkan Rasulullah. Anak yang hebat selalu berdoa dengan meyakini bahwa Allah Maha Hebat. Fawwaz semakin semangat dan rajin berdoa supaya hidup berkah. ***