Ditulis oleh: Theresia Sumiyati
“Untuk apa itu, Yah?” tanya Adul. Ia melihat ayahnya membawa kain lap.
“Untuk bersihkan meja, Dul,” jawab Ayah.
“Bukannya kemarin sudah dibersihkan, Yah?” tanya Dul lagi.
“Iya, tapi kan harus dibersihkan tiap hari. Seperti kamu, kemarin sudah mandi, hari ini mandi lagi kan?”
“Oh iya …,” jawab Dul sambil tersenyum.
Ayah mengelap meja tamu. Kemudian ayah juga mengelap kursi.
“Yah, biar Adul yang lanjutin, ya,” kata Adul seraya meminta lap dari tangan ayahnya.
“Oke,” kata Ayah mengulurkan lap berwarna hitam itu.
Tangan Adul yang kecil menggosok-gosok kursi dengan lap yang sedikit basah itu.
“Yah, kok lapnya basah?”
“Iya, biar debunya cepat hilang.”
“Oh, begitu.”
Ayah mengambil kain lap yang lain. Kemudian membersihkan debu-debu yang menempel di jendela dan di pintu. Dul senang membantu Ayah. Ia ingin rumahnya selalu bersih. Rumah yang bersih, nyaman untuk ditempati. Rumah yang bersih adalah rumah yang sehat. Bukankah kebersihan pangkal kesehatan? ***