Ditulis Oleh: Samrotul Afuwah
Hari Pertama kali masuk sekolah, Izul masih malu-malu. Terdengar suara bunyi bel, tanda waktunya masuk ruang kelas. Izul pun masuk dan duduk di bangku urutan depan dari meja guru. Di situ sudah ada yang menduduki, tapi satu tempat duduk masih kosong.
“Apakah tempat duduk ini masih kosong?” tanya Izul pada temannya.
Izul pun duduk di sebelahnya sambil berkata, “Kenalkan nama saya Izul. Kamu namanya siapa?” tanya Izul.
“Aku Shofian,” jawabnya pelan.
Terdengar ketukan pintu dan ucapan salam dari Bu Guru. Obrolanperkenalan mereka pun berhenti, berlanjut pembelajaran. Setelah beberapa saat waktu berlalu, terdengar bunyi bel tanda usaipembelajaran.
Sambil menunggu jemputan, Izul bercerita tentang guru idola waktu di TK. Mereka berdua punya guru idola masing-masing. Kalau Izul meng idolakan Bu Afwah, orang baik dan sabar, serta pengen jadi guru seperti Bu Afwah.
Shofian pun berkata, “Aku juga punya guru idola, namanya Bu Ida.”
Sambil keluar kelas, mereka menenteng tas masing-masing, lalu saling mengucapkan salam karena Izul sudah di jemput bundanya. Demikan cerita mereka berdua yang saling mengidolakan guru TK mereka masing-masing walaupun mereka berdua sudah masuk sekolah dasar. ***