Ditulis Oleh: Nur Zuliana
Kriiing, suara jam beker di kamar Mehra berbunyi, saatnya dia bangun pagi.
“Bangun Mehra, ayo bangun …” suara Ibu sambil menggoyangkan badan Mehra agar segera bangun pagi
“Iya, Bu,” jawab Mehra sambil mengucek mata.
Mehra segera mencari handuk yang biasa diletakkan di depan kamar mandi, Mehra terbiasa bangun pagi agar bisa mempersiapkan diri dan tidak terlambat sekolah.
“Jangan lupa gosok gigi ya,” pesan Ibu sambil memasak di dapur menyiapkan sarapan.
“Iya Bu, Mehra tidak lupa, biar bersih kan?” jawab Mehra sambil menunjukkan barisan giginya yang rapi.
Selesai mandi Mehra mengelap tubuhnya dan segera masuk ke kamar untuk memakai baju seragam yang sudah disiapkan ibunya.
“Ayo Mehra segera sarapan,” panggil Ibu.
“Minumlah susu dulu, nanti Ibu siapkan bekal sarapanmu,” kata Ibu.
“Sarapan itu sangat penting untuk menambah energimu di waktu pagi, karena saat kau belajar, akan membutuhkan banyak energi, baik itu untuk berpikir maupun untuk menggerakkan tubuhmu,” jelas Ibu
“Tapi Bu …” kata Mehra.
Belum selesai Mehra berkata Ibu segera menyodorkan susu dalam gelas agar Mehra segera meminumnya.
“Bismillah …” kata Mehra sebelum meminum susu.
“Ibu, Mehra berangkat ya, asalamualaikum …” pamit Mehra sambil mencium tangan ibunya, tak lupa membawa bekal yang disiapkan ibunya untuk dibawa ke sekolah.
Pagi itu Mehra merasa badannya segar dan lebih bersemangat meskipun baru segelas susu yang diminum. Mehra menjadi tahu karena sarapan itu penting untuk tubuhnya. ***