Ditulis Oleh: Ridha Muslimah Sacha
Nada sedang asyik mewarnai gambar. Tiba-tiba dari arah belakang, Reno menghampirinya dan langsung mencoret kertas gambarnya dengan krayon hitam.
“Ceritanya gambar pemandangannya malam hari ya,” kekeh Reno dengan santai.
“Reno!” teriak Nada kesal. Gambarnya yang hampir selesai diwarnai jadi jelek karena coretan Reno. Nada pun menangis.
Dari arah dekat rak, Farhan marah-marah. Balok-balok yang disusunnya menjadi istana tiba-tiba saja berantakan. Lima menit ia izin ke toilet, setelah kembali ke kelas, istana baloknya sudah roboh. Reno yang melakukannya. Namun, Reno malah acuh dan pura-pura sibuk dengan bukunya.
Bu Dania menghampiri Reno dan mengajaknya bicara. Reno mengakui perbuatannya kepada Bu Dania.
“Kalau Reno mendapat perlakuan seperti tadi, apakah Reno senang dan nyaman?”
“Enggak Bu. Pasti aku marah juga,” jawab Reno.
“Kalau begitu, apa yang sebaiknya Reno lakukan kepada Nada dan Farhan?” tanya Bu Dania. Reno menghampiri Farhan. Dengan kesatria, ia meminta maaf. Kemudian, ia membantu Farhan mendirikan istana kembali. Ia pun meminta maaf kepada Nada dan menghapus coretan krayon hitamnya. ***