Ditulis Oleh: Jajang Solihin
Bel istirahat berbunyi, anak-anak pun bersiap menuju ke kantin untuk makan siang. Nazifa dan Salsabila juga tidak mau ketinggalan, segera bergegas menuju ke kantin untuk membeli makanan.
Saat mereka berjalan menuju pintu keluar kelas, tidak sengaja Athirah menyenggol badan Nazifa sehingga kacamatanya terlepas. Ketika jatuh, kacamata tersebut menjadi pecah.
Athirah yang merasa bersalah segera meminta maaf kepada Nazifa atas apa yang terjadi.
“Maaf Nazifa, aku tadi buru-buru dan kurang hati-hati. Aku benar-benar enggak sengaja,” kata Athirah.
Tetapi Nazifa sudah sangat marah dan tidak mau memaafkan. Nazifa pun menangis dan mengadu kepada Bu Ida selaku wali kelasnya.
“Nazifa yang salihah, Ibu paham bagaimana kamu marah seperti itu karena kacamata kamu pecah. Tetapi itu juga bukan suatu kesengajaan. Jadi, kamu selayaknya memaafkan Athirah yang sudah langsung meminta maaf.”
Nazifa mulai reda marahnya dan mau mendengarkan nasihat Bu Ida.
“Eh, aku lupa. Athirah enggak perlu ganti kacamataku karena kata Umi masih ada cadangan di rumah. Aku juga sudah memaafkan Athirah karena ketidaksengajaannya.”
“Ibu semakin bangga sama kamu. Semoga kalian bisa kembali rukun sebagai teman di kelas.” ***