Ditulis oleh: Sri Purwaningsih, S.Pd.
Di awal semester genap, saat jam pertama dimulai, siswa berbakat yang pandai berbahasa inggris itu menemui gurunya.
“Ada apa, Nak?” tanya Guru.
“Kenapa nilai Bahasa Inggris saya cuman 83?” murid kecewa.
“Menurut Toriq, apa penyebabnya?” tanya Guru memberi kesempatan pada muridnya untuk berpikir.
“Karena saya jarang masuk ya, Bu?” jawab murid.
“Di awal semester saya sudah pernah ingatkan Thoriq dan kawan-kawan, penilaian di kelas bukan hanya sumatif, tapi juga dari kehadiran, sikap dan lain-lain? Coba toriq simpulkan, apakah nilai 83 tidak pantas untuk toriq?” gurunya bertanya.
“Iya Bu, terima kasih karena sudah tuntaskan nilai saya. Sebagian besar nilai saya tidak tuntas.”
“Nah, syukurlah kalo Thoriq sudah menyadari pentingnya kehadiran dalam kelas saat belajar. Sebab ada nilai-nilai yang tidak terlihat dan bukan berupa simbol yang harus kita miliki dalam hidup untuk menjadi manusia yang seutuhnya.” ***