Ditulis Oleh: Tyas Chairunisa
“Shodaqallahul adziim …,” Umi menyudahi membaca Al-Qur’an. Ia tersenyum melihat putri cilik di hadapannya, Khaira.
“Umi, Khaira mau tanya, boleh?”
“Boleh.”
“Kenapa Umi sering baca Al-Qur’an? Sehari bisa berkali-kali membacanya.”
“Sayang, membaca Al-Qur’an itu kewajiban muslim sebagai bentuk ibadah kita kepada Allah,” jawab Umi.
“Berarti kita akan dapat pahala dengan membaca Al-Qur’an?”
“Tentu saja. Pahala itu kebaikan dari Allah. Rasulullah pun bersabda, ‘Siapa saja membaca satu huruf Al-Qur’an, dia akan mendapat satu kebaikan, sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh.’”
“Maksudnya apa, Umi?”
“Jadi, satu huruf itu dikalikan sepuluh. Misal, Khaira baca ‘Alif, lam, mim’, itu ada tiga huruf, dan dikali sepuluh, jadi tiga puluh. Bisa dibayangkan berapa puluh, bahkan banyak sekali kebaikan yang didapatkan kalau kita membaca selembar atau lebih Al-Qur’an.”
“Subhanallah, kalau banyak mendapat kebaikan, kita memperoleh banyak pahala ya Umi? Bisa masuk surga?”
“Insyaallah, Sayang.”
“Khaira mau rajin baca Al-Qur’an ya Umi, agar masuk surga,” ujar Khaira memeluk Umi. ***