Ditulis Oleh: Dwi Puji Lestari
“Hore, akhirnya dibelikan pensil baru,” seru Ata di meja belajar. Kakak Araaf tiba-tiba datang menghampiri Ata.
“Ata, bolehkah aku meminjam pensilmu? Pensil Kakak hilang saat di sekolah,” kata Kak Araaf memohon.
“Ah, tidak Kak, ini pensil baru saja dibelikan Mama. Nanti kalau Kakak pinjam, pensilku bisa rusak,” kata Ata.
Dari kejauhan Mama mendengar percakapan Ata dan Araaf, lalu Mama turut menasihati.
“Ata, pensil baru boleh disayang, tapi harus berguna. Ayo, pinjamkan Kakak pensilmu supaya pensil barumu berguna. Supaya tidak rusak, berikan pesan pada Kakak untuk berhati-hati memakai pensil,” kata Mama pada Ata.
“Oke, Mama. Ini Kak pensilnya, Kakak hati-hati ya kalau memakai pensil ini,” kata Ata.
“Terima kasih Ata, aku akan hati-hati memakai pensil barumu,” kata Araaf.
“Sama-sama Kakak, semoga tugasmu segera selesai,” kata Ata. ***