Ditulis Oleh: Anastasia Dwi Riniwintarsih
Hilton berjalan keluar gerbang sekolah.
“Hari ini Bunda tidak menjemput ya, Sayang. Bunda ada rapat. Tidak apa-apa ya, Sayang, bila harus pulang sendiri?” itu suara Bunda saat menelepon.
“Nanti Pak Maman menjemput,” lanjut Bunda.
“Tidak usah, Bunda. Hilton pulang sendiri bareng teman-teman,” Izin Hilton.
Ia berharap Bundanya mengizinkan pulang bersama teman-temannya yang rumahnya searah.
“Berjalan kaki lebih seru, Bunda,” kata Hilton riang.
Bundanya pun tidak melarang.
“Itu lebih sehat juga,” kata Bunda.
Dan Hilton pun gembira berjalan pulang bersama teman-temannya.
“Aku haus banget,” kata Aqil sahabatnya.
“Minum ini ya,” ucap Hilton menawarkan air mineralnya.
“Aku belum bikin tugas IPA,” kata Sardo.
Dan itu diiyakan juga oleh beberapa temannya yang lain. Alasannya sama, belum membeli bahannya.
“Kita buat di rumahku. Aku punya bahannya,” kata Hilton.
Dan begitulah Hilton. Dia itu punya banyak cinta. Itulah julukan Hilton yang selalu ikhlas menolong. ***