Ditulis Oleh: Novirina
“Hanif, ayo bangun! Waktunya salat Subuh.”
Terdengar suara bunda membangunkan Hanif yang masih tidur.
“Hfff … iya, Bunda,” keluh Hanif sambil menggeliat.
“Hanif masih ngantuk, Bunda. Izinkan Hanif tidur sebentar lagi ya?” pinta Hanif sambil menggosok-gosok matanya berusaha menahan kantuk.
“Ayolah Nak, segera bangun dan ambil air wudu agar badanmu segar! Tuh, Ayah sudah menunggu,” perintah bunda.
Hanif adalah anak yang sangat patuh kepada kedua orang tuanya. Dia pun beranjak dari tempat tidur dan segera mengambil air wudu seperti perintah bunda.
Hanif segera menemui Ayah dan bersama-sama pergi ke masjid. Kata Ayah, kalau laki-laki sebaiknya salat di masjid.
“Yah, mengapa Hanif harus rajin salat lima waktu? Hanif kan masih kecil,” tanya Hanif ketika perjalanan pulang ke rumah.
Ayah tersenyum dan menjawab, “Karena salat itu hukumnya wajib dikerjakan bagi orang muslim.”
“Nabi Muhammad Saw. berpesan pada umatnya atas perintah Allah bahwa setelah usia 7 tahun, salat 5 waktu itu harus dikerjakan dan tidak boleh ditinggalkan,” tambah ayah.
“Kalau dari kecil Hanif sudah terbiasa mengerjakan salat dengan tertib, insyaallah kalau sudah besar tidak akan meninggalkan salat. Apalagi, amalan pertama yang akan dihisab Allah kan salat, Nif.”
“Hanif, tidak mau meninggalkan salat, Yah!” janji Hanif.
“Anak saleh ayah memang hebat!” puji ayah. ***