Ditulis Oleh: Umi Muthiah Syahirah, A.Md., S.I.Kom.
Video call dapat menjadi pengobat rindu. Jarak dan waktu tidak lagi menjadi penghalang.
“Bambang, apakah kamu sudah selesai mengerjakan PR dari sekolah?” tanya Mama kepadaku.
“Sedikit lagi, Ma,” jawabku yang tengah serius menjawab soal nomor 10 pada mata pelajaran Matematika kesukaanku.
Tidak perlu menunggu lama, aku sudah menyelesaikannya. Mama yang sedari tadi menunggu melihatku turun tangga dari lantai dua pun menyambutku dengan senyum indah.
Aku hanya tinggal dengan Mama selama sebulan ini. Papa harus dinas keluar negeri di Leicester, Inggris. Kami sudah sepakat untuk melakukan video call setidaknya dua kali seminggu untuk mengobati rasa rindu. Salah satunya adalah malam ini. Aku dan Mama yang tinggal di Kota Makassar mengalami perbedaan waktu yang cukup signifikan dengan Papa yang berada di Leicester. Kota Leicester lebih lambat 8 jam daripada Kota Makassar.
Aku dan Mama bersiap untuk video call di meja makan kami yang sudah dibereskan setelah makan malam. Di belahan bumi lainnya, Papa baru saja selesai makan siang.
Nada panggilan video call berdering di ponsel Mama. Baru sebentar berdering, Papa sudah tampak menyapa di sambungan video call itu.
“Bambang, anak Papa, sudah selesai PR-nya?” tanya Papa membuka percakapan.
“Beres, Pa!” jawabku bahagia. Kami melepas rindu dengan video call. ***