Ditulis Oleh: Syaukah, S.Pd.I.
“Selamatkan bumi dari sampah. Mari disiplin memilah dan mengolah sampah mulai dari diri sendiri!”
Akhir pekan ini, Zica bersama ayah dan bundanya berolahraga di sekitar kompleks perumahan tempat tinggalnya. Selesai berlari, mereka beristirahat di bangku taman yang dinaungi pohon rindang.
Suasana sejuk menambah kedamaian hati orang-orang yang berada di sekelilingnya. Tiba-tiba tampak pemandangan yang cukup menjengkelkan mereka.
“Aneh, masih saja ada orang yang membuang sampah sembarangan, ya, Yah?” kata Zica kepada ayahnya setelah melihat beberapa pengunjung membuang bekas botol air mineral secara sembarangan.
“Padahal sudah disediakan tempat sampah di sekitar taman ini,” sahut Ayah.
“Kalau saja botol itu bisa bicara, pasti ia akan berkata, ‘Enak saja manusia! Habis manis sepah dibuang,” kata Zica dengan ekspresi marah.
“Sungguh malang nasibku, akan terlempar di tempat kotor dan bau,” tambah Zica mewakili suara hati botol bekas dengan nada sedih.
“Biarkan saja, akan aku bendung selokan air dan sungai agar manusia kebanjiran dan terserang wabah penyakit,” lanjut Zica masih mewakili suara hati botol bekas dengan nada mengancam.
“Sungguh beruntung kawan-kawanku yang berada di keranjang sampah. Penampilan mereka akan berubah menjadi cantik dan unik di tangan orang yang kreatif,” kata Zica sambil tersenyum.
“He … he … ternyata pintar juga anak Bunda bercerita, ya?” kata Bunda memuji.
“Pasti, kan Bunda sering mengajarkan aku memilah sampah,” kata Zica sambil memeluk bundanya. ***
Cerita ini bagus ,bemanfaat dan mendidik
Cerita ini mengajarkan kita untuk membuang sampah pada tempatnya
Jagalah selalu kebersihan.
Buanglah sampah pada tempatnya dan jangan membuang sampah sembarangan.
Manfaatkan barang bekas menjadi barang yg bermanfaat