Ditulis Oleh: Maymunah MNC
“Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku waktu kecil.”
Setiap pagi aku selalu melihat Bunda sudah bangun lebih dulu. Bunda sudah rapi, lalu mengajakku salat Subuh. Kemudian Bunda menyiapkan sarapan. Padahal Bunda juga harus mengajar. Namun, Bunda selalu menyiapkan keperluanku terlebih dahulu. Kami memang lebih sering berdua karena Ayah bekerja di luar kota. Saat weekend tiba, Ayah datang dan sering mengajak kami jalan-jalan.
Aku sayang sekali sama Ayah dan Bunda. Mereka selalu memperhatikan dan memenuhi kebutuhanku. Namun, terkadang aku sibuk dengan diriku sendiri. Kalau main, suka lupa waktu.
Pernah aku pulang telat, sementara kumandang azan asar sudah sejak tadi berlalu.
“Asalamualaikum … Bunda, maafkan Eihab, ya! Eihab pulangnya telat,” ujarku memohon.
“Eihab sudah salat Asar belum?” tanya Bunda.
“Uhm … iya, aku lupa Bun,” jawabku takut-takut.
“Hayo, salat dulu, Sayang!” pinta Bunda.
Bunda tak marah, Bunda hanya tak suka kalau aku melalaikan salat. Tapi Bunda bangga karena aku sudah meminta maaf. Bunda juga mengingatkan untuk salat tepat waktu. Terima kasih Bunda. Bunda selalu mengingatkanku untuk kebaikan di dunia serta keselamatan akhirat.
Aku bersyukur dan selalu berdoa, semoga Allah selalu menyayangi Ayah dan Bunda. Yuk, kita doakan Ayah dan Bunda kita, “Rabbighfirli waliwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghiran. ‘Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku waktu kecil. Aamiin ….” ***