Ditulis Oleh: Moch. Hisyam
Di suatu senja saat Pak Afwan sedang asyik menonton televisi, tiba-tiba Yaqdhan berlari sambil menangis menghampiri ayahnya. Pak Afwan dengan nada kaget berucap, “Yaqdhan, ada apa Nak?”
“Ayah, mainan baru aku rusak di injak sama kakak Anin,” jawab Yaqdhan.
Tidak berselang lama datanglah Anin menghampiri Yaqdhan, “Maafin Kakak Anin ya! Kakak tadi tidak melihat ada mainan Yaqdhan di jalan sehingga secara tidak sengaja kakak menginjaknya, maafin kakak ya!” ucap Anin memelas.
“Tidak, aku tidak mau memafkan Kakak, itu mainan baru aku yang baru dibeli,” jawab Yaqdhan.
Melihat hal itu, Pak Afwan menasihati, “Yaqdhan, coba pikirkan selama ini apakah Kakak lebih banyak kebaikannya atau kesalahannya kepadamu? Apalagi Kakak tidak sengaja menginjaknya. Yuk maan Kakak Anin!” Pinta Pak Afwan kepada Yaqdhan.
“Iya Ayah, Kakak selama ini selalu baik, aku maafin Kakak Anin,” jawab Yaqdhan.
“Nah, begitu, baru itu anak Ayah,” ucap Pak Afwan penuh rasa syukur. ***