Ditulis Oleh: Wiwin Sambawa Rohmi
Belajar dari kesalahan melalaikan waktu.
Sudah satu minggu ini aku suka dengan game online yang diberikan oleh temanku. Setelah belajar online, Ryan memberitahu tentang Stumble Guys, game terbarunya.
Sebelum mengakhiri pelajaran, Ibu Guru memberitahu bahwa minggu depan akan ada pekan ulangan dan minggu berikutnya penilaian tengah semester. Beliau mengumumkan hasil quiz Science dan Mathematic.
“Adib, kenapa hasil quiz-mu tidak sebagus sebelumnya, Nak?” tanya Ibu Guru membuyarkan percakapanku dengan Ryan.
“Ehm … anu … Bu Guru. Saya tidak belajar sebelumnya.” Aku gugup menjawabnya. Hatiku berdegup kencang. Jujur, aku tidak pernah merasa segugup ini.
Aku tahu kesalahanku. Game online telah menyita waktu dan pikiranku. Aku tidak mau ditegur Bunda karena game telah merusak konsentrasi belajarku. Bunda tidak pernah marah. Namun, dengan perubahan mukanya yang masam, aku paham Bunda kecewa. Bunda pernah mengingatkanku tentang hal-hal yang merusak selera belajarku. Salah satu nasihat Bunda yang menempel di otakku adalah berkonsentrasi serta fokus dalam setiap tindakan akan menghemat waktu.
Begitu pun guruku, beliau adalah segalanya bagiku. Darinya kami belajar dan mengerti banyak hal. Beliaulah orang kedua setelah ayah dan bundaku. Menyayangi dan memahami sepenuh hati. Aku akan selalu mengingat nasihatnya. Alhamdulillah, aku bisa belajar dengan rajin. Aku belajar dari kesalahanku. ***