Ditulis Oleh: Iing Felicia
Merawat dan menemani Mama ketika sakit merupakan bentuk kasih sayang kita sebagai anak.
Bus sekolah menurunkan Iis di depan rumah.
“Ma, Iis pulang,” ucap Iis saat memasuki rumah setelah melepas tali sepatu.
Kondisi rumah sepi. Tidak terdengar suara Mama menyambut dan memberikan Iis pelukan hangat. Tampak pintu kamar tidur Mama terbuka. Terlihat Mama sedang berbaring.
“Ma, Iis di rumah!” bisik Iis ketika melihat Mama tertidur pulas.
“Pa, cepat pulang, ya! Mama sakit. Iis takut.” Iis menenangkan diri saat menelepon Papa.
“Pertama, yang harus kamu lakukan adalah meraba kening Mama. Kalau ada perbedaan dengan suhu badanmu, segera berikan handuk basah untuk mengompres. Papa akan pulang secepat mungkin untuk menemani kalian,” ujar Papa menutup percakapan.
Mama demam. Iis mencari handuk, merendamnya dalam air panas yang diambil dari dispenser untuk pengompresan.
“Tuhan, semoga Mama segera sembuh, suhu tubuh Mama cepat turun. Semoga Mama bisa menemani Iis makan, bermain, belajar, dan bercerita.” Iis mengakhiri doanya.
Dokter tiba bersama Papa. Pemeriksaan dilakukan. Mama kelelahan dan mengalami radang tenggorokan sehingga perlu istirahat.
Syukurlah, tidak ada gejala yang membahayakan. Keesokan harinya. “Iis, terima kasih sudah merawat dan menemani Mama. Mama sudah sehat kembali. Sekarang kamu dan Papa tidak perlu khawatir.” Mama Tersenyum.
“Terima kasih, Tuhan, sudah mengabulkan doa Iis.” Iis berlari memeluk Mama bahagia. ***